WOW..., Inilah 8 Ramalan Jayabaya Yang Menjadi Kenyataan

Dalam sejarah nusantara, nama Kediri tidak dapat dipisahkan dari seorang tokoh yang sangat terkenal dan melegenda, ialah sang Prabu Jayabaya yang bergelar Sri Maharaja Sri Warmmeswara Madhusudana Wataranindita Parakrama Digjayottunggadewanama Jayabhayalancana. Jayabaya adalah seorang tokoh yang melahirkan sebuah kitab ramalan yang hingga saat kini masih dianggap memiliki “tuah” dan dipercaya masih berlaku, kitab tersebut bernama Jangka Jayabaya.

Berikut ini 8 ramalan Jayabaya yang telah terbukti dan menjadi kenyataan :

1. Pulau Jawa akan terpecah-pecah

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Profesor Arysio Santos, Ph.D dalam bukunya yaitu Atlantis The Lost Continent Finally Found, disebutkan jika atlantis adalah sebuah negeri tropis yang berlimpah akan mineral dan juga kekayaan hayati. Namun segala kemewahan tersebut lenyap begitu saja tersapu oleh bencana amat maha besar yang pada akhirnya memisahkan Pulau Jawa dari Sumatera, dan menenggelamkan lebih dari separuh wilayah nusantara. Kejadian tersebut diperkirakan pada 11.600 tahun yang lalu. Menurut pakar ahli sejarah Kediri yaitu Ki Tuwu, Apa yang telah diteliti oleh Arysio tersebut sebenarnya sudah dijelaskan di dalam Kitab Jangka Jayabaya. Hal Itu masuk ke dalam periodesasi zaman besar kedua yang disebut dalam kitab Jangka Jayabaya adalah zaman Kalijaga yang artinya adalah zaman tumbuhan. Pulau Jawa yang saat itu masih menyatu dengan pulau-pulau lain mengalami sebuah perubahan, yakni akan terpecah menjadi pulau-pulau kecil.

2. Marak seks bebas

Raja Jayabaya juga sering memberikan sebuah perlambang dan juga sindiran yang dapat dibuktikan pada zaman kini, contohnya seperti fenomena seks bebas yang melanda semua kalangan, hingga kini masih sering terjadi di masyarakat. Menurut paranormal asal Kediri, yaitu Ki Tuwu, kemahiran sang Prabu ini di dapatkan dari seorang Syaikh yang bernama Syamsuddin Al-Wasil.

Dalam Kitab Jangka Jayabaya pernah diungkapkan jika kelak akan banyak kaum laki-laki dan perempuan yang kehilangan rasa hormat hingga rasa malu. Versi asli ramalan dalam kitab tersebut berbunyi seperti ini “wong wadon ilang kawirangane wong lanang ilang prawirane”. Pasti yang bukan orang jawa bingung, ini Artinya : “banyak perempuan hilang rasa malunya dan banyak laki-laki hilang kehormatannya”.

3. Praktik korupsi di mana-mana

Di dalam Kitab Jangka Jayabaya juga sudah memprediksi akan terjadi praktik korupsi di tanah air yang dulu masih bernama Nusantara. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya pejabat yang haus akan kekuasaan dan dengan seenaknya melanggar sumpah-sumpah jabatannya. Dalam kitab berbunyi : "akeh janji ora ditetepi, akeh wong nglanggar sumpahe dewe". Artinya adalah banyak orang melanggar janji dan sumpah jabatan yang diartikan untuk para pejabat, misalnya hakim yang berkhianat, pejabat yang korupsi dan lain sebagainya.

4. Hilangnya pasar pagi

Dalam Kitab Jangka Jayabaya memprediksi jika pasar rakyat yang biasanya ramai pada pagi hari kini sudah tidak dapat didengar lagi dalam radius 5 km. Dalam kitab, prediksi itu berbunyi : "kali ilang kedunge pasar ilang kumandange, iku tanda yen tekane jaman Joyoboyo wis cedak". Sungai hilang kedungnya artinya kehilangan sumber air dan ini sudah terbukti, termasuk pasar hilang kumandangnya, di mana pada zaman dahulu pasar di pagi hari seperti suara lebah karena suara pedagang dan pembeli yang dapat terdengar dalam radius 5 km.

5. Munculnya pesawat terbang dan kereta api

Kitab Jangka Jayabaya banyak mengeluarkan sindiran untuk masa depan dan terbukti. Jayabaya dapat memprediksi akan muncul pesawat terbang dan juga kereta api. Seperti ungkapan Jayabaya dalam kitabnya berikut ini: "Mbesuk yen ana kereta mlaku tanpa jaran, tanah Jawa kalungan wesi, prahu mlaku ing duwur awang-awang, Iku tanda yen tekane jaman Joyoboyo wis cedak. Artinya adalah : besok kalau sudah ada kereta berjalan tanpa kuda, tanah Jawa berkalung besi, artinya (akan dibangun rel kerete apai dan adanya kereta api), perahu berjalan di atas angkasa, artinya (terciptanya sebuah pesawat terbang).

6. Maraknya orang mencari pesugihan

Kitab Jangka Jayabaya juga mengatakan akan ada masa dimana maraknya fenomena orang tergila-gila dengan pesugihan karena malas untuk bekerja mencari uang. Dalam kitab mengatakan : "Akeh wong nyambut gawe apik-apik pada krasa isin, luwih utama ngapusi. Wegah nyambut gawe kepengen kepenak, ngumbar nafsu angkara murka, nggedekake duraka". Artinya :Banyak orang yang bekerja baik-baik merasa malu, lebih utama menipu. Banyak yang malas bekerja tapi pengen kaya (mencari pesugihan tumbal). Banyak orang mengumbar nafsu angkara murka dan memperbesar perbuatan durhaka.

7. Pulau Jawa sering terjadi banjir

Sejak dulu Raja Jayabaya sudah memprediksi bahwa pulau Jawa akan banyak digenangi oleh banjir. Zaman itu disebut olehnya sebagai Zaman Kalatirto. Zaman ini (Kalatirto) artinya juga zaman air, di Jawa sering terjadi banjir karena Sang Hyang Raja Kano yang bertahta di Negara Purwocarito sering menata batu besar untuk membendung kali dan bengawan. Ini dihitung mulai dari tahun 301-400 tahun surya atau mulai dari tahun 310-412 tahun candra.

8. No-To-No-Go-Ro

Salah satu ramalan Jayabaya yang paling terkenal adalah soal para pemimpin kelak Negeri ini. Ramalan Jayabaya menyebut jika pemimpin Indonesia yang berarti presiden adalah No-To-No-Go-Ro. Banyak yang percaya dan meyakini akan ramalan tersebut. Hal ini karena pemimpin di Negeri kita ini sesuai dengan apa yang ditulis oleh Jayabaya, yakni Notonogoro.

Tweet